AS Roma v Man United
ROMA – April tahun lalu adalah momen kelabu AS Roma di Liga Champions. Roma yang lolos kali pertama ke perempat final sejak jadi finalis musim 1983/1984 dibantai oleh Manchester United dengan skor 1-7 pada leg kedua di Old Trafford. Skor itu pun menjadi aib bagi Roma sepanjang berkiprah di ajang antarklub Eropa tersebut.
Kendati musim telah berganti, Roma dan United ditakdirkan berjodoh. Keduanya kembali harus bentrok di babak yang sama dengan rute yang sama pula. Undian memutuskan Roma lebih dulu menjadi tuan rumah leg pertama di Olimpico dini hari nanti WIB (siaran langsung RCTI mulai pukul 01.45 WIB).
Namun, Giallorossi -sebutan AS Roma- menolak tegas jika kejadian musim lalu itu dikatakan bakal terulang. Bukan trauma, Roma justru bersuka cita menyongsong laga lawan United tersebut. Itu sama seperti yang diungkapkan oleh allenatore (pelatih) Roma Luciano Spalletti.
“Sejujurnya, ketika kami diundi untuk kembali bertemu dengan Manchester United di perempat final, saya langsung mengepalkan tangan ke atas dan berkata, ’Ya, akhirnya,’,” ujar Spalletti seperti dikutip Channel4 kemarin (31/3).
Seolah klise, momen itulah yang ditunggu oleh Giallorossi untuk membalas sakit hati kepada United. Biar bagaimanapun, luka yang sudah lama terpendam bakal terasa sakit jika dibuka lagi. Memang, keduanya telah bertemu di fase penyisihan grup musim ini. Tapi, Spalletti menilai, nuansanya sungguh berbeda.
“Di fase tersebut (perempat final, Red), hanya satu tim yang berhak lolos ke babak berikutnya. Itu berbeda dengan penyisihan grup,” terang pelatih berkepala plontos tersebut seperti dilansir Reuters.
Keberhasilan menyingkirkan Real Madrid di perdelapan final juga menaikkan motivasi punggawa Roma. Klub asal ibu kota Italia itu tidak bisa dipandang remeh. “Kami bakal lebih kompetitif daripada musim lalu. Kami juga ingin menang telak di Olimpico agar memudahkan kami di leg kedua,” ucap Phillippe Mexes, bek Roma, kepada Goal.
Sekadar motivasi membara di dada tentu belum cukup bagi Roma untuk menundukkan United di Olimpico. I Lupi -julukan lain Roma- dituntut membenahi permainannya yang masih naik turun belakangan ini. Seperti yang tampak kala Roma ditahan imbang 1-1 oleh Cagliari di lanjutan Serie A akhir pekan lalu.
Apalagi, tuan rumah bakal kehilangan bintang utama sekaligus il capitano (kapten tim) Francesco Totti. Top scorer Roma di Serie A dengan 14 gol itu bakal absen karena cedera paha kiri serius. Meski begitu, Spalletti masih punya Mirko Vucinic yang justru menemukan kesuburannya di Liga Champions (4 gol). Begitu juga absennya gelandang bertenaga Simone Perrotta karena akumulasi kartu dan defender Brazil Juan akibat cedera kaki.
Keyakinan Roma tersebut dibalas oleh United dengan optimisme. Tren positif United di Premier League jadi garansi skuad Sir Alex Ferguson itu untuk menyulitkan tuan rumah. Kemenangan 4-0 United atas Aston Villa di Old Trafford akhir pekan lalu sekaligus jadi pesan tersirat yang ingin disampaikan oleh The Red Devils -sebutan Manchester United- kepada Roma.
Michael Carrick, Patrice Evra, Rio Ferdinand, dan Ryan Giggs yang sempat dibekap cedera setelah lawan Villa menunjukkan kemajuan signifikan untuk tampil lawan Roma. Tak terkecuali, kiper utama Edwin van der Sar. Gangguan selangkangan kiper Timnas Belanda itu membaik.
Justru, Nani bakal absen karena cedera paha. Winger lincah asal Portugal tersebut menyusul Louis Saha dan Darren Fletcher yang lebih dulu jadi pasien cedera. “Roma selalu berbahaya kala tampil di kandang sendiri. Meredam mereka merupakan suatu tantangan bagi kami,” tutur Ferguson kepada Sportinglife. (dns/iro)